KOMPOSISI 100% HERBAL!
Harga Normal : Rp 60.000 – isi 50 kapsul
Kapsul AFIAFIT adalah formula herbal yang memadukan antara bahan
utama Habbatussauda atau Jinten Hitam Habasyah dengan ramuan herbal
tradisional: Jamur Lingzhi, Kunir Putih, Pegagan, Sambiloto, Madu dan
Minyak Zaitun.
KHASIAT
AFIAFIT merupakan ramuan obat yang terbukti empiris dapat digunakan
sebagai ikhtiar untuk pengobatan Kanker, Tumor, Stroke, Jantung, Wasir,
Ginjal, Infeksi, Lemah, Letih dan Loyo. InsyaAllah
POM TR 093 399 691
Halal MUI No 12130001040709
ANJURAN PEMAKAIAN
- Mulai dengan dosis ringan 2 x 1 atau 3 x 1 kapsul selama 1 pekan.
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung 3p (Pemanis, Pengawet, dan Pewarna)
- Perbanyak minum air putih (8 gelas @ 200 cc /hari)
- Upayakan berolahraga secara teratur.
- Yang terpenting, berdo’a dan bertawakal memohon kesembuhan hanya kepada Allah.
KANDUNGAN ILMIAH AFIAFIT
- Habbatussauda’ (Nigella Sativa/Black Seed/Jinten Hitam).
Herbal ini sangat terkenal. Tidak kurang dari 150
penelitian yang dimuat di berbagai jurnal ilmiah semakin memperkuat
bukti tentang khasiat yang luar biasa pada Habbatussauda’.
Dianjurkan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai obat berbagai penyakit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Berobatlah
dengan habbatussauda, karena sesungguhnya di dalamnya mengandung
khasiat penyembuhan untuk segala penyakit, kecuali As-Saam (yaitu
kematian).” (HR. Bukhari)
Habbatussauda mengandung bahan aktif yang disebut nigellon dan
timocenon. Kedua bahan aktif ini berfungsi dalam tubuh sebagai anti
histamin, anti oksigen, anti oksidan, anti infektif dan brocodilatating
(melonggarkan saluran penapasan). Selain itu, kaya akan sumber asam
lemak tak jenuh, seperti: asam miristat, palmitat, sterat, linoleat,
arakidad, elkosanoat, dan lain-lain, yang berfungsi membantu
menstabilkan membran-membran sel.
Sejak tahun 1960, terdapat lebih dari 200 study di berbagai
universitas di berbagai negara yang telah menemukan manfaat yang luar
biasa dari habbatussauda ini. Para ilmuwan di Eropa, baru-baru ini
menyatakan bahwa Habbatussauda (the black seed) bekerja sebagai anti
bakteri dan anti mikotis.
Para ilmuwan pada laboratorium kanker dan imunobiologis menemukan
bahwa Habbatussauda dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan
tubuh untuk meningkatkan produksi interveron serta melindungi sel-sel
normal terhadap efek-efek virus yang merusak sel, dan juga menghancurkan
sel-sel tumor.
- Ganoderma Lucidum (Jamur Lingzhi).
Dr. P. Wahyudi Halim mengatakan, “Secara umum konsumsi rutin lingzhi merangsang produksi interferon dan interleukin I dan II sebagai anti kanker.” Prof. Dr. Agus Sudjarwo, periset fakultas Kedokteran Universitas Airlangga telah membuktikan bahwa lingzhi tokcer mengatasi kanker paru.
- Curcuma Mangga/Zedoaria J (Kunir putih).
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa tanaman ini mengandung: RIP (Ribosome Inactiving Protein)
yang berfungsi untuk menonaktifkan sel kanker, merontokkan sel kanker
tanpa merusak jaringan sekitarnya, memblokir pertumbuhan sel kanker. Zat
anti oksidan, untuk mencegah kerusakan gen. Zat anti kurkumin, sebagai
anti peradangan.
- Andrographis Paniculata (Sambiloto).
Termasuk salah satu tanaman obat unggulan Indonesia. Sebagai tanaman
obat unggulan, sambiloto ternyata sudah diteliti secara etnobotani,
botani, penyebaran, budidaya, efek farmakologi, kandungan kimia, uji
praklinis dan uji klinis. Penggunaan sambiloto sebagai obat untuk
kepentingan pencegahan maupun pengobatan penyakit sudah terbukti secara
nyata, efektif, aman, dan berkhasiat. Pengalaman secara empiris menjadi
dasar bagi peneliti tanaman obat untuk mengembangkan sambiloto secara
ilmiah agar dapat diterima sebagai obat dalam pelayanan kesehatan
formal. Penelitian sambiloto sebenarnya sudah pada tahap uji pra klinis
dan uji klinis yang dilaksanakan oleh para peneliti dalam dan luar
negeri. Perkembangan terakhir diketahui bahwa ekstrak sambiloto telah
dipatenkan sebagai anti-HIV pada Desember 1996 oleh Pracelsian Inc
bekerjasama dengan Bastyr University, dan dipasarkan dengan nama dagang
Andro Vir.
- Cantella Asiatica (Pegagan).
Tanaman herbal ini dikenal sebagai tanaman suplemen otak. Bahkan
dalam bukunya K. Heyne menyebut bahwa pegagan mewakili seluruh Apotek.
Penelitian pegagan sebagai anti mikroba sudah di lakukan di beberapa
universitas dengan hasil positif.
Efek pengobatan dari Cantella Asiatica/pegagan secara tradisional dan
secara ilmiah sudah lama berkembang. Pegagan telah dikenal sebagai obat
untuk merevitalisasi tubuh dan pembuluh darah, serta mampu memperkuat
struktur jaringan tubuh. Tak kalah penting, pegagan bisa dikonsumsi
sebagai brain tonic atau obat anti lupa bagi orang dewasa dan manula.
Berdasarkan pengakuan Agora Health Publishing, Cantellah Asiatica
tergolong the most powerfull healing herbs atau tanaman obat paling
mujarab. Julukan ini setelah melalui uji klinis, terbukti pegagan bisa
merevitalisasi tubuh pembuluh darah sehingga peredaran darah ke otak
menjadi lancar. Dengan demikian, ada penambahan kapasitas kerja
neutransmiter di otak yang berfungsi untuk mengingat dan belajar.
- Honey (Madu).
Madu sebagai obat berbagai macam penyakit tidak diragukan lagi. Allah
Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman dalam surat An Nahl ayat
68-69 yang artinya,
“Dan Robb-mu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, pada pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap macam (buah-buahan) dan
tempuhlah jalan Robb-mu yang telah dimudahkan bagimu.’ Dari perut lebah
itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya
terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi
orang-orang yang berpikir.”
Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari mengatakan, “Berbagai penelitian
tentang khasiat madu telah di publikasikan oleh para ilmuwan di dalam
beberapa jurnal kedokteran internasional.” Prof. Dr. ‘Aisyah Girindra, Ketua Dewan Pembinaan LPPOM MUI menyatakan, “Ternyata madu memang istimewa. Hampir semua penyakit dapat di sembuhkannya (diobati dengan madu).”
- Olive Oil (Minyak Zaitun)
Kandungan polifenol dalam Minyak Zaitun merupakan antioksidan kuat yang dapat mencegah penyakit.