Di Indonesia serangan jantung adalah
penyebab kematian nomor 9. Sebanyak 5,1% dari orang yang meninggal,
disebabkan penyakit jantung. Prevalensi penyakit jantung di Indonesia
7,2%. Penyakit jantung biasanya disebabkan gangguan pada pembuluh darah
arteri yang melayani kebutuhan darah jantung. Jika pembuluh koroner
menyempit, maka otot jantung tidak memperoleh suplai darah yang cukup.
Gejalanya tiba-tiba muncul perasaan tidak enak di dada secara
berulang-ulang yang disebut angina pectoris. Setelah itu terjadi gagal jantung dan tidak sadarkan diri atau bahkan meninggal.
Gangguan pembuluh darah jantung biasanya disebabkan aterosklerosis. Dinding pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis
akan menebal dan mengeras. Akibatnya aliran darah tidak lancar dan
mengalami turbulensi. Aliran darah yang mengalami turbulensi dapat
merusak selaput kapsul atheroma dan memecahkannya sehingga mengundang trombosit yang memacu pembekuan darah dan terbentuknya trombus.
Rasio kadar high density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik dan low density lipoprotein
(LDL) atau kolesterol buruk menjadi indikator risiko penyakit jantung
koroner. Setiap peningkatan 10mg/dl HDL dapat menurunkan risiko serangan
hingga 50%. Sebaliknya pada LDL. HDL mengikat sekitar 20% kolesterol
sehingga melindungi pembuluh dari aterosklerosis. Trigliserida
juga merupakan faktor risiko penting untuk penyakit jantung koroner.
Risiko penyakit jantung meningkat jika kadar trigliserida dan LDL tinggi
dan kadar HDL rendah.
Ekstrak Habbatussauda'
Amir Hamzo Dahri, peneliti dari Departemen Patologi Peoples Medical College di
Nawabshah, Pakistan, membuktikan khasiat ekstrak habbatussauda untuk
mengatasi jantung. Ia menguji 24 tikus albino yang diberi asupan 30 mg
ekstrak habbatussauda/kg bobot tubuh selama 20 pekan. Hasilnya, kadar
HDL tikus meningkat dari 41,7 mg/dl menjadi 83,42 mg/dl. Sedangkan kadar
LDL menurun 12,7 mg/dl menjadi 8,5 mg/dl.
Tingginya kadar homosistein juga
meningkatkan risiko penyakit jantung. Homosistein asam amino yang
mengandung sulfur yang berasal dari metabolisme metionin yang terdapat
pada protein hewani. Homosistein tinggi memicu terbentuknya
aterosklerosis dini pada pembuluh darah. Dari sepertiga pasien
aterosklerosis 12% diantaranya disebabkan tingginya kadar homosistein.
Kadar homosistein dipengaruhi umur, jenis kelamin, obat-obatan, dan gaya
hidup seperti merokok, kopi, dan alkohol secara berlebihan, serta
kurang olahraga. Peningkatan kadar homosistein biasanya juga akibat
kekurangan asam folat dan vitamin B.
Kadar homosistein dapat dikendalikan
bila rutin mengkonsumsi ekstrak habbatussauda'. Itu dibuktikan Saleh C
Al-Saleh, peneliti Departemen Mikrobiologi King Saud University.
Kadar homosistein tikus yang diberi 100mg metionin menurun 74,2-94,5%.
Itu membuktikan ekstrak habbatussauda melindungi jantung dengan 3 cara:
menaikkan kadar HDL, menurunkan LDL, dan homosistein. Dengan begitu
ancaman serangan jantungpun sirna.
Sumber: http://habsa-habbatussauda.blogspot.com/2012/04/jantung-dan-ekstrak-habbatussauda.html#more
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !